HomePencegahan HIVProgram Pencegahan Penularan dari Ibu ke Anak (PPIA)

Program Pencegahan Penularan dari Ibu ke Anak (PPIA)

Media KPA Kota Bandung – Dalam pertemuan pendampingan PPIA oleh Dinas Kesehatan Kota Bandung, Ibu Rosi Nurcahyani (Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat), selaku pemateri, menyampaikan materi diskusi tentang Kebijakan Program PPIA.

Pengertian, Tujuan, dan Sasaran Program PPIA

Pengertian PPIA
Pencegahan Penularan HIV, Sifilis, dan Hepatitis B dari Ibu ke Anak (PPIA) adalah upaya yang ditujukan untuk mencegah penularan HIV, Sifilis, dan Hepatitis B dari Ibu ke Anak yan dilakukan secara terintegrasi dan komprehensif dengan program-program lainnya yang berkaitan dengan pengendalian HIV-AIDS, Sifilis, dan Hepatitis B.

Tujuan PPIA

  • Mencegah Penularan HIV, Sifilis, dan Hepatitis B dari Ibu ke Bayi; dan
  • Mengurangi dampak epidemi HIV, Sifilis, dan Hepatitis B terhadap Ibu dan Bayi.

Sasaran Program PPIA

  • Perempuan usian reproduktif (15-49 tahun), termasuk remaja dan populasi resiko tinggi;
  • Perempuan HIV dan pasangannya;
  • Perempuan HIV, Sifilis, dan Hepatitis B yang hamil dan pasangannya; dan
  • Perempuan HIV, Sifilis, dan Hepatitis B anak dan keluarganya.

Komponen Kegiatan PPIA Komprehensif

Kegiatan komprehensif yang meliputi 4 komponen/prong yang meliputi:

  1. Prong (1) : Mencegah terjadinya penularan HIV, Sifilis, dan Hepatitis B pada perempuan usia produktif.

Menjalankan prinsip pencegahan penularan HIV, Sifilis, dan Hepatitis B dengan ABCDE, yaitu Abstinence, Be faithful, Condom, Drugs, dan Equipment/Education.

  1. Prong (2) : Mencegah kehamilan yang tidak direncanakan pada Ibu dengan HIV, Sifilis, dan Hepatitis B.

Pencegahan dan Penundaan Kehamilan

  • Akses layanan yang menyediakan informasi dan sarana kontrasepsi yang aman dan efektif.
  • Konseling yang berkualitas, penggunaan alat kontrasepsi yang aman dan efektif.

Perencanaan Kehamilan
Pada prinsipnya setiap perempuan harus merencanakan kehamilannya. Pada perempuan terinfeksi HIV, Sifilis, dan Hepatitis B, perencanaan kehamilan harus lebih matang sesuai dengan risiko bahwa perempuan dengan HIV, Sifilis, dan Hepatitis B dapat menularkan HIV kepada bayinya.

  1. Prong (3) : Mencegah terjadinya penularan HIV, Sifilis, dan Hepatitis B dari Ibu Hamil HIV ke bayi yang dikandungnya.

Kegiatan sebagai berikut:

  • Layanan ANC terpadu termasuk penawaran dan tes HIV, Sifilis, dan Hepatitis B;
  • Diagnosis HIV, Sifilis, dan Hepatitis B;
  • Pemberian terapi pada ibu hamil terinfeksi;
  • Persalinan yang aman;
  • Tatalaksana pemberian makanan bagi bayi dan anak;
  • Pemberian HblG pada bayi yang lahir dari ibu terinfeksi Hepatitis B;
  • Pemberian profilaksis ARV dan kotrimaksazal pada anak/bayi yang lahir dari ibu HIV; dan
  • Pemeriksaan diagnostik HIV pada anak.
  1. Prong (4) : Memberikan dukungan psikologis, sosial dan perawatan kepada Ibu HIV, Sifilis, dan Hepatitis B beserta bayi dan keluarganya.

Dukungan Bagi Ibu :

  • Pemeriksaan kondisi kesehatan;
  • Pengobatan ARV dan pemantauan terapi ARV;
  • Pemantauan kondisi kesehatan, termasuk pemantauan CD4 dan viral load;
  • Pencegahan dan pengobatan infeksi opportunistik;
  • Konseling dan dukungan kontrasepsi dan pengaturan kehamilan;
  • Konseling dan dukungan asupan gizi;
  • Layanan klinik dan rumah sakit yang bersahabat; dan
  • Kunjungan ke rumah (home visit).

Dukungan Bagi Bayi :

  • Pemberian kotrimaksazal dan ARV pencegahan;
  • Inflamasi dan edukasi pemberian makanan bayi; dan
  • Diagnosis HIV pada bayi.
30 CO KPA Kota Bandung mengikuti Kegiatan Pendampingan PPIA oleh Dinas Kesehatan Kota Bandung

Pemateri/Sumber: Rosi Nurcahyani (Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat)
Penulis: Pengelola Program Media KPA Kota Bandung

- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments