HomeLaporan KegiatanPeningkatan Kapasitas Kepada Guru BK SMP Negeri Se-Kota Bandung Terkait Program HEBAT

Peningkatan Kapasitas Kepada Guru BK SMP Negeri Se-Kota Bandung Terkait Program HEBAT

Sambutan dan Pembukaan oleh Sekretaris KPA Kota Bandung.

KPA KOTA BANDUNG – Bandung, 24 – 25 Agustus 2023, KPA Kota Bandung bersama Hebat UNPAD melaksanakan kegiatan peningkatan kapasitas kepada guru BK SMP Negeri se-Kota Bandung terkait Program Hidup Sehat Bersama Sahabat (HEBAT). Kegiatan ini dilaksanakan di Aula Dinas Pendidikan Kota Bandung. Kegiatan dimulai dengan sambutan dan pembukaan dari Drs. Momon A. Imron S., M.M. selaku Sekretaris KPA Kota Bandung. Bertindak sebagai narasumber diisi oleh Mawar Nita Pohan, S.Psi. dari Hebat UNPAD, Musyarofah Muhhiddin, S.Psi. dari Wisya Iswara BBGP Provinsi Jawa Barat, dan Dessy Anggraeni, S.P., M.I.Kom. dari Pengelola Program Anak Usia Sekolah dan Remaja Dinas Kesehatan Kota Bandung.

Penyampaian Materi oleh Hebat UNPAD.

Materi pertama disampaikan oleh Mawar Nita Pohan, S.Psi. tentang Modul Pendidikan Kesehatan Reproduksi Tingkat SMP dan Sederajat. Mawar mengungkapkan kaitan karakteristik remaja dalam kesehatan reproduksi yaitu mulai muncul dorongan seksual, ketertarikan secara seksual, mencoba perilaku seksual, pengakuan ”bukan anak” lagi, dan persiapan menuju masa dewasa bereproduksi. Pertanyaan dilayangkan oleh peserta yakni ”Modul ini bisa dimulai untuk anak kelas berapa?,” ucapnya. ”Tidak ada patokan untuk anak kelas berapa, modul ini digunakan menyesuaikan dengan pertumbuhan anak,” jawab Mawar.

Penyampaian Materi oleh Wisya Iswara BBGP Provinsi Jawa Barat.

Materi kedua disampaikan oleh Musyarofah Muhiddin, S.Psi. tentang Integrasi Pendidikan Kesehatan Reproduksi dalam Layanan BK di SMP. Musyarofah mengungkapkan terdapat tahapan-tahapan integrasi pendidikan dalam layanan BK di SMP, yaitu analisis kebutuhan, pemetaan, dan pelaksanaan integrasi. Analisis kebutuhan meliputi analisis karakteristik perkembangan anak, tugas perkembangan anak, dan standar kompetensi kemandirian peserta didik. Selanjutnya pemetaan dapat dimulai dari pemetaan elemen profil pelajar pancasila sebagai tugas perkembangan dan pemilahan materi kesehatan reproduksi yang sesuai. Tahapan terakhir yaitu pelaksanaan integrasi dengan penyusunan modul ajar atau rencana tindak lanjut.

Penyampaian Materi oleh Pengelola Program Anak Usia Sekolah dan Remaja Dinas Kesehatan Kota Bandung.

Materi ketiga disampaikan oleh Dessy Anggaraeni, S.P., M.I.Kom. tentang Kerja Sama Puskesmas dan Sekolah dalam Kesehatan Remaja. ”Saat ini terdapat beberapa program kerjasama antara Puskesmas dan Sekolah pada jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) yakni Tablet Tambah Darah, Penjaringan dan Pemeriksaan Berkala, KKR, Nurs, PIK R, dan SSK,” ungkap Dessy. Ia juga menambahkan bahwa upaya kesehatan anak minimal dilaksanakan melalui UKS dan Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR).

Adapun pembahasan mengenai Rencana Tindak Lanjut (RTL) oleh Ari Yuniarti dari MGBK Kota Bandung. Ari mengungkapkan bahwa Rencana Tindak Lanjut (RTL) dimuat ke dalam tabel dengan kolom yang berisikan Bentuk Kegiatan, Sasaran, Topik, Tujuan, Langkah-Langkah Kegiatan, Tagihan, Rencana Pelaksanaan, dan Pelaksanaan.

Penulis/Editor: Pengelola Program Media KPA Kota Bandung

- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments