HomeBeritaSupervisi Female Plus

Supervisi Female Plus

Female Plus merupakan LSM di Kota Bandung yang mempunyai peran sebagai pendamping bagi para ODHA. Selama ini female plus mendapatkan anggaran oleh lembaga donor dari Global fund. Dalam menjalankan perannya Female Plus mempunyai tenaga Pendamping Sebaya (PS). Para PS ini mendapatkan gaji UMR Kota Bandung. Adapun tujuan dari adanya Pendamping Sebaya adalah:

  1. Kematian akibat AIDS rendah
  2. Meningkatkan ODHA yang sudah Lost Follow Up (LFU) ARV bisa mengakses lagi ARV
  3. Pemantauan Minum Obat ARV

Evaluasi tahun 2017 periode juni sampai desember, female plus dengan 13 orang tenaga PS bisa mendampingi 2.771 ODHA dengan target 2.860 sehingga capaiannya cukup tinggi 96,89%. Menurut laporan Female Plus tahun 2017, dari 2.771 ODHA yang didampingi female Plus ada 34 orang yang LFU ARV.

Untuk tahun 2018 ini Female Plus hanya mempunyai 9 orang PS dengan target pendampingan periode Januari-Juni 2018 sebanyak 1.980 ODHA.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Bandung tahun 2017 total ODHA ada 4.391 (HIV 2.403 AIDS 1959) dan kepatuhan ODHA minum obat ARV hanya 45% sekitar 1.975 ODHA. Berarti ada 65% ODHA yang LFU atau sekitar 2.854 ODHA.

Menurut female Plus, masih banyak ODHA yang tertutup dan tidak mau didampingi oleh PS khususnya pada komunitas waria dan orang-orang Cina. PS belum bisa masuk di Layanan CST RS Boromeus dan Santo Yusuf.  Kemungkinan besar ODHA yang LFU bukan merupakan dampingan dari Female Plus karena para PS selalu memonitoring dampingan ODHAnya datang di layanan CST. Mengingat Keterbatasan jumlah PS dan hanya mengerjakan sesuai targetan dari GF maka female plus mendampingi sesuai dengan target GF (1.980 ODHA) tidak sesuai dengan jumlah ODHA di Kota Bandung (4.391 ODHA).

GF memberikan dana di female plus untuk program LFU bisa diakses oleh siapapun termasuk LSM, Nakes, atau kader ketika bisa mengajak ODHA yang LFU untuk bisa akses dan patuh ARV kembali. Dana untuk penggantian transport sebesar Rp 150.000/rujukan LFU. Sampai saat ini dana program LFU dari GF jarang sekali yang mengakses.

Bisa disimpulkan bahwa jumlah ODHA yang didampingi dan menjadi capaian female plus merupakan ODHA yang patuh minum obat dan setiap bulan datang di layanan CST. Tetapi menjadi masalah ketika LFU ARV di Kota Bandung sangat tinggi (2.854 ODHA) yang akan berakibat penularan resiko HIV AIDS menjadi lebih tinggi. Diperlukan upaya jemput bola terhadap orang-orang yang LFU ARV dan perekrutan lebih banyak untuk tenaga pendampingan terhadap ODHA khususnya yang LFU.

 

*Maya Verasandi

- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments